Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sering kita dengar terutama pada saat digulirkannya kurikulum merdeka secara nasional oleh kementerian Pendidikan dan kebudayaan era Nadiem Makarim. P5 merupakan perwujudan dari Projek based learning (PjBL) ataupun problem based learning (PBL) dimana anak- anak didekatkan dengan permasalahan sekitar dan berupaya untuk melakukan Gerakan sesuai dengan cara mereka pada level kognitif dan usia masing-masing.
Namun seiring berjalannya waktu, P5 banyak mengalami miskonsepsi di lapangan. Guru-guru banyak yang masih memahami jika P5 adalah membuat produk dan pertunjukan meriah di akhir semester. Padahal focus P5 bukan pada meriahnya puncak tema atau dengan biaya yang besar, juga P5 bukan langsung membuat produk pada setiap pertemuan. Tapi P5 spiritnya adalah penguatan karakter, dimana guru pada saat melaksanakan P5 fokus pada karakter yang muncul pada diri anak saat menyelesaikan projek yang mereka buat.
Setelah melakukan analisis selama satu semester, kepala SDN Depok 5, Dudung Badrujaman, S.Pd merasa perlu untuk menyelenggarakan penguatan konsep P5 untuk guru-guru di SDN Depok 5. “ kami merasa perlu untuk memberikan penguatan konsep dan implementasi P5 untuk guru-guru (SDN Depok 5) agar pemahaman P5 makin kuat dan bisa diimplementasikan dengan benar di kelas masing- masing, apalagi jika nanti ada contoh praktik baik yang dilakukan oleh sekolah yang sudah bagus p5 nya” tutur beliau.
Akhirnya pada hari jum’at tanggal 6 september 2024 dilaksanakan workhop P5 dengan tema “ penguatan konsep dan implementasi p5 untuk guru dalam upaya peningkatan pembelajaran yang berpusat pada murid”, yang diisi oleh bapak Iwan Prasulistiyo, S.Pd dari SDN Harjamukti 1 cimanggis, yang merupakan sekolah penggerak dan fasilitator nasional berbagi praktik baik P5.
Hendarto Eko, Guru PJOK SDN Depok 5 menyatakan bahwa “kegiatan workhop P5 itu sangat baik karena dapat membuka wawasan tentang P5 sekaligus memberikan pemahaman tentang posisi guru bidang studi saat pelaksanaan P5”
Kegiatan dilaksanakan selama satu hari mulai jam 08.00- 15.00 dengan diawali pembukaan, penelasan konsep dan praktik baik p5 serta tanya jawab terkait materi. Setelah solat jum’at dilaksanakan pembagian kelompok untuk Menyusun modul P5 sesuai dengan kelompok fasenya masing-masing yang terdiri dari kelompok A (kelas 1 dan 4), kelompok B (kelas 2 dan 5), kelompok C (kelas 3 dan 6). Masing-masing fase mendiskusikan modul sesuai dengan alur P5 dari mulai pengenalan, kontekstualisasi, aksi dan refleksi.
KOMENTARI TULISAN INI